Sabtu, 25 Februari 2017

bab ll



BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A.      Definisi Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang beriteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dai elemen-elemen atau komponen-komponen merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem atau sisitem-sistem bagian.
Menurut Muhammad Subhan (2012:8), “ Suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem juga merupakan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan”.
Menurut Rudi Tantra (2012:1), “Sistem adalah entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen subsistem (sistem yang lebih kecil) yang salling terhubung dan terkait untuk mencapai suatu tujuan”.
1.        Karakteristik Sistem
Konsep sederhana model sebuah sistem meliputi input, proses dan output. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik sehingga model tersebut dikatakan sebuah sistem.
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (procesing), dan keluaran (output). Disamping itu suatu unsur sistem dapat pula dikembangkan hingga menyertakan pada penyimpanan. Sistem ini dapat terbuka atau tertutup. Tetapi sistem informasi biasanya terbuka berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari lingkungan.
Karakteristik-karateristik tersebut saling berintegrasi (berhubungan), beroperasi, mendukung, dan mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya hingga membentuk suatu kesatuan sistem. Walaupun fungsi dan tugas dari tiap-tiap karakteristik berbeda-beda namun pada dasarnya menuju pada satu tujuan yang sama, sehingga karakteristik-karakteristik tersebut saling bekerja sama untuk mencapai tujuan
Adapun hubungan antara karakteristik-karakteristik  tersebut dapat dilihat di bawah ini.






Gambar 2.1 Karakteristik sistem
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :
a.         Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.
b.        Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c.         Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d.        Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e.         Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
f.         Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
g.        Suatu Proses (Pengolahan Sistem)
Sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
h.        Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sistem, yaitu:
a.         Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
b.        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
c.         Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia.
d.        Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beropersi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probilitas.
e.         Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang sistem, yaitu:
a.         Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
b.        Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
c.         Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang manusia.
d.        Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beropersi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probilitas.
e.         Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak dapat berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.        Klasifikasi Sistem
Sistem dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:
a.         Sistem abstrak dan Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide secara fisik dan kelihatan,sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
b.        Sistem alamiah dan buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan sistem buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin.
c.         Sistem tertentu dan tidak tertentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi, sedangkan sistem tidak tertentu mengandung unsur probabilistik dan ramalan.
d.        Sistem tertutup dan terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

B.       Definisi Pariwisata
Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan manusia. Dengan melakukan wisata, manusia dapat sejenak melepas penat, lelah dan menghilangkan stress, serta sejenak melupakan masalah yang dialami baik di rumah maupun di kantor. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Selain itu sebagai sektor yang kompleks dan meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya, yaitu industri kerajinan dan cindera mata, penginapan, dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Pengertian wisata itu sendiri adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Kebutuhan manusia semakin lama semakin berkembang. Semakin lama manusia akan  menuntut sesuatu yang lenih dari apa yang pernah mereka dapatkan, tidak terkecuali masalah wisata. Manusia akan merasa bosan bila terus menerus berwisata ditempat yang sama tanpa ada perubahan ataupun sesuatu yang berbeda dari tempat wisata tersebut. Untuk itu perlu adanya perubahan dalam pembentukan tempat wisata seperti penambahan sarana prasarana ataupun hanya sekedar membenahi sarana yang sudah ada supaya menjadi lebih baik. hal tersebut perlu dilakukan untuk menarik wisatawan, dan supaya para wisatawan yang datang tidak merasa bosan bila berwisata di tempat wisata tersebut.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, pariwisata akan memenuhi kebutuhan manusia untuk berlibur dan berekreasi, kebutuhan pendidikan dan penelitian, kebutuhan keagamaan, kebutuhan  kesehatan jasmani dan rohani, minat terhadap kebudayaan dan kesenian, kepentingan keamanan, kepentingan  politik, dan hal-hal yang bersifat komersialisasi yang membantu kehidupan ekonomi masyarakat. Pariwisata dilakukan baik secara individual, keluarga, maupun kelompok.
Penyelenggaraan kepariwisataan diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui peningkatan devisa, perluasan dan pemerataan kesempatan usaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkaya kebudayaan nasional dengan tetap melestarikan kepribadian bangsa dan terpeliharanya nilai-nilai agama, mempererat persahabatan antar bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperhatikan kelestarian fungsi dan mutu lingkungan serta mendorong pengembangan, pemasaran, dan pemberdayaan produk nasional melalui pemanfaatan segala potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

1.        Bentuk-bentuk wisata
Pariwisata dapat dipelajari tidak hanya dari segi motivasi dan tujuan perjalanannya saja, tetapi juga bisa dilihat dari kinerja lain misalnya bentuk-bentuk perjalanan wisata yang dilakukan, lamanya perjalanan serta pengaruh-pengaruh ekonomi akibat adanya perjalanan wisata tersebut. Bentuk pariwisata yang di terdapat dalam buku Ekonomi Pariwisata antara lain (Spillane, 1987):
a.         Pariwisata individu dan kolektif
Pariwisata ini baik dalam negeri ataupun luar negeri dibagi menjadi dua kategori yaitu:
1)   Individual tourism atau pariwisata perorangan
Meliputi seseorang atau kelompok orang (teman-teman atau keluarga) yang mengadakan perjalanan wisata dengan melakukan sendiri pilihan daerah tujuan wisata maupun pembuatan programnya, sehingga bebas mengadakan perubahan waktu yang dikehendaki.
2)   Organized collective tourism, atau pariwisata kolektif
Meliputi sebuah biro perjalanan (travel agent atau tour operator) yang menjual suatu perjalanan menurut program dan jadwal waktu yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk keseluruhan anggota kelompok.
b.        Pariwisata jangka panjang, pariwisata pendek dan pariwisata ekskursi
Pariwisata jangka panjang dimaksudkan sebagai suatu perjalanan yang berlangsung beberapa minggu atau beberapa bulan bagi wisatawan sendiri. Pariwisata jangka pendek atau short term touism mencakup perjalanan yang berlangsung antara satu minggu sampai sepuluh hari, sedangkan pariwisata ekskursi atau excursionist tourism adalah suatu perjalanan wisata yang tidak lebih dari 24 jam dan tidak menggunakan fasilitas akomodasi.
c.         Pariwisata dengan alat angkutan
Menurut bentuk pariwisata ini, seseorang dalam melakukan pariwisata menggunakan berbagai alat angkutan seperti kereta api, kapal laut, kapal terbang, bus, dan kendaraan umum lain.
d.        Pariwisata aktif dan pasif
Pariwisata aktif merupakan pariwisata yang mendatangkan devisa untuk suatu Negara, misalnya wistawan mancanegara datang ke Negara lain untuk berlibur. Pengertian pariwisata pasif adalah pariwisata yang mempunyai pengaruh negatif terhadap neraca pembayaran, misalnya penduduk suatu Negara pergi keluar negeri dan membawa uang ke luar negeri untuk berwisata dan berbelanja disana.

C.      Website
Website adalah sering juga disebut Web, dapat diartikan suatu kumpulan-kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi teks, data, gambar diam ataupun bergerak, data animasi, suara, video maupun gabungan dari semuanya, baik itu yang bersifat statis maupun yang dinamis, yang dimana membentuk satu rangkaian bangunan yang saling berkaitan dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan halaman atau hyperlink.
website juga diartikan adalah kumpulan dari berbagai macam halaman situs, yang terangkum didalam sebuah domain atau juga subdomain, yang lebih tempatnya berada di dalam WWW (World Wide Web) yang tentunya terdapat di dalam Internet.
1.        WWW (World Wide Web)
WWW merupakan kepanjangan dari (World Wide Web) yang dapat diartikan sebagai suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian dari pada Internet. Dengan kata lain www juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan untuk semua bagian Internet yang dapat diakses dengan software web browser. Dengan adanya WWW, kita bisa menerima berbagai macam informasi dalam berbagai format. WWW sering disebut juga sebagai protokol pada sebuah URL (Uniform Resource Locator). Fungsi WWW sendiri sebenarnya adalah menyediakan data serta informasi yang dibutuhkan untuk dapat dipergunakan bersama.
WWW pertama kali dikembangkan di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Sekitar tahun 1989 Berners-lee membuat proposal untuk proyek pembuatan hypertext secara global, kemudian pada bulan Oktober 1990, ‘World Wide Web‘ sudah bisa dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991 dan WWW resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.
2.        HTTP
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen/halaman dalam WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya. HTTP mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
TTP merupakan sebuah protokol untuk meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel. Sumber yang hendak diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melalui Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema URI http: atau https:.
3.        URL
Pengertian URL (Universal Resource Locator) adalah konsep nama file standar yang diperluas dengan jaringan untuk menentukan lokasi informasi pada web server. Nama file ini tidak hanya menunjukan direktori dan nama filenya,tetapi juga nama mesinya dalam jaringan. URL digunakan sebagai protocol yang digunakan search engine untuk menelusuri setiap dokumen baik dalam bentuk text, audio, video, animasi, suara atau flash terkait dengan penelusuran yang dicari oleh pengguna agar menemukan data informasi yang brkaitan. URL dapat disediakan serta diakses dengan berbagai metode,dan mungkin tidak hanya berupa file karena URL dapat menunjukan query,dokumen yang disimpan dalam databae, hasil dari suatu perintah finger atau archie atau apapun yang berkaitan dengan data hasil proses.

D.      Analisis dan Perancangan Sistem
1.        Analisis Sistem
Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.
Menurut Jogiyanto H.M., (2001:129)
“analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.”

Pada tahapan ini analisis akan mencari masukan kebutuhan sistem dari pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan masing-masing pengguna. Hasil yang didapat akan dipakai sebagai bahan menyusun desain program atau aplikasi yang baik.
Langkah-langkah dalam analisis sistem adalah:
a.         Mengidentifikasi masalah (Identifying)
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari system tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.
Tugas analis system Dalam Mengidentifikasi Masalah adalah :
3)        Mengidentifikasi Penyebab Masalah.
Analisis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang aplikasi yang sedang dianalisisnya. Untuk aplikasi bisnis, analis sistem perlu mempunyai pengetahuan tentang sistem bisnis yang diterapkan di organisasi, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah ini. Tugas mengidentifikasi penyebab masalah dimulai dengan mengkaji ulang terlebih dahulu subyek permasalahan yang telah diutarakan oleh manajemen atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan sistem.
4)        Mengidentifikasi titik keputusan
Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus mengidentifikasikan titik keputusan penyebab masalah tersebut. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Analis sistem bila telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titikkeputusan penyebab masalah, maka dapat memulai penelitiannya dititik-titik keputusan tersebut. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen paperwork flow atau form flowchart bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
5)        Mengidentifikasi Personil-personil Kunci
Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapat menyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen perusahaan serta dokumen deskripsi kerja (job description).
b.        Memahami kerja sistem yang ada (Understanding)
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sudah pernah diadakan penelitian, sifatnya masih penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedangkan pada tahap analisis sistem, penelitiannya bersifat penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan, kelemahan dan kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, oberservasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tugas analis sistem dalam memahami kerja sistem:
1)        Menentukan jenis penelitian
Jenis penelitian perlu ditentukan untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian tergantung dari jenis data yang diperoleh, dapat berupa data tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem, atau I/O yang digunakan oleh sistem.
2)        Merencanakan Jadwal Penelitian
Supaya penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal penelitian harus direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
a)        Dimana penelitian akan dilakukan?
b)        Apa dan siapa yang akan diteliti?
c)        Siapa yang akan meneliti?
d)       Kapan penelitian dilakukan?
3)        Membuat Penugasan Penelitian
Setelah rencana jadual penelitian dibuat, maka tugas dilanjutkan dengan menentukan tugas dari masing-masing anggota tim analis sistem, yang ditentukan oleh koordinator analis sistem melalui surat penugasan dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitian yang harus dilakukan.
4)        Membuat Agenda Wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, waktu dan materi wawancara perlu didiskusikan. Rencana ini dapat ditulis di agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Tujuannya adalah supaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi yang terlewatkan.
5)        Mengumpulkan hasil penelitian
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai suatu dokumentasi sistem lama.
c.         Menganalisis hasil (Analyzing)
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
1)        Menganalisis kelemahan sistem
Sasaran yang diinginkan oleh sistem yang baru ditentukan oleh kriteria penilaian sebagai berikut :
-       Relevance
-       Capacity
-       Efficiency
-       Timeliness
-       Accessibility
-       Flexibility
-       Accuracy
-       Reliability
-       Security
-       Economy
-       Simplicity
2)        Menganalisis kebutuhan informasi pemakai / manajemen
Tugas lain dari analis sistem yang diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.


d.        Membuat laporan hasil (Reporting)
Tujuan utama dari penyerahan  laporan ini kepada manajemen adalah :
1)        Analisis telah selesai dilakukan
2)        Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
3)        Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen
4)        Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)
5)        Semua hasil yang didapat dari penelitian perlu dilampirkan pada laporan hasil analisis ini, sehingga manajemen dan user dapat memeriksa kembali kebenaran data yang telah diperoleh.
2.        Perancangan Sistem
Perancangan adalah merupakan sebuah gambaran secara menyeluruh dari barbagai elemen-elemen yang terpisah untuk dijadikan satu kesatuan yang utuh.
Menurut Muhammad Subhan (2012:109) “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis sistem.”

Menurut Burch  dan dari Grundnitski (2000:28):
“Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa dan pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi”.
Menurut Tata Sutabri (2001:30)
”Perancangan sistem merupakan tahapan setelah analisis pengembangan sistem yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk dan mendefinisikan kebutuhan fungsionalnya”.
Perancangan sistem dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu desain sistem secara umum dan terinci. Desain sistem secara umum disebut juga dengan desain konseptual (conceptual design) atau desain logika (logical design). Sedangkan desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara fisik (physical system design) atau desain internal (internal design).
Adapun tujuan dari perancangan sistem adalah untuk merancang kebutuhan sistem yang diinginkan oleh pemakai serta membuat gambaran yang jelas.
Menurut Edi Purwono, (2002:24), dalam perancangan suatu sistem ada 4 tahap yang harus ditempuh yaitu :
a.         Tahap survei
Tujuannya adalah untuk mengetahui kebutuhan pemakai dan menentukan ruang lingkup, estimasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.
b.        Tahap analisa
Tujuannya adalah:
1)   Mengevaluasi bentuk sistem lama
2)   Memberikan bahan perbandingan
3)   Merumuskan tujuan yang hendak dicapai
4)   Menyusun rencana pembangunan sistem
c.         Tahap perancangan
Tujuannya adalah:
1)   Merancang sistem dan spesifikasi sistem
2)   Membuat program-program
3)   Pelatihan pemakaian sistem
4)   Merencanakan konfigurasi sistem
d.        Tahap implementasi
Tahap ini merupakan tahap operasi sistem. Kegiatan-kegiatan yang dillakukan adalah:
1)   Melakukan training personil
2)   Pemilihan tempat dan instalasi hardware dan software
3)   Pengujian program


3.        Model Pengembangan Sistem
a.         Bagan Alir Program (Program flowchart)
Alat bantu yang digunakan untuk memberikan gambaran secara rinci tentang sistem yang berjalan dan diusulkan adalah Bagan Alir Dokumen (Flowchart Dokumen), yaitu diagram yang terdiri atas simbol-simbol geometris dengan anak panah yang menghubungkan satu simbol dengan simbol lainnya. Bagan Alir Dokumen digambarkan menggunkan simbol-simbol dapat dilihat pada table 2.1 dan 2.3

Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir Program (Program Flowchart)
NO
SIMBOL
KETERANGAN
1.
Input/output, menunjukkan input atau output dari suatu aliran program komputer.
2.
Proses, menunjukkan suatu operasi/proses dari suatu aliran program.
3.
Garis alir, penghubung simbol - simbol untuk menunjukkan aliran program/dokumen.
4.
Penghubung sehalaman, menunjukkan hubungan aliran program/dokumen pada halaman yang sama.


5.
Keputusan, menunjukkan penyelesaian kondisi atau perulangan dari suatu aliran program/dokumen.
6.
Proses terdefenisi, menunjukkan proses yang rinciannya dilakukan di tempat lain.
7.
Inisialisasi, menunjukkan inisialisasi atau nilai awal suatu besaran.
8.
Terminator, menunjukkan awal dan akhir dari suatu flowchart.

b.        DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir ataupun lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (Jogiyanto, HM, 2005 :700).
Secara umum terdapat dua model dalam desain sistem diantaranya adalah:
1)        Model fisik, yaitu gambaran sistem yang menunjukkan bagaiman tugas dilaksanakan secara fisik, termasuk urutan operasi-operasi, orang-orang dalam pengolahan oleh komputer, formulir-formulir, dan sebagainya.
2)        Model logik, yaitu gambaran sistem yang menunjukkan proses apa yang harus dilaksanakan, aliran data dalam sistem, dan penyimpanan data yang dibutuhkan.
Data Flow Diagram (DFD) merupakan alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang akan dikembangkan secara logika tanpa disimpan. Arus data merupakan salah satu simbol yang digunakan dalam DFD begitupun dengan Diagram Konteks dan Berjenjang.
DFD adalah diagram yang memperlihatkan sistem sebagai bagian dari suatu proses, tujuannya adalah untuk menggambarkan sistem secara garis besar.
Dalam pembuatan DFD ada beberapa tahapan yang dilakukan secara berurutan. Gambar berikut menunjukkan urutan tahapan tersebut.





Gambar 2.2 Tahapan pembuatan DFD
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebelum membuat DFD perlu melakukan identifikasi entitas dan proses yang terlibat, dan dari DFD itu sendiri memiliki 3 turunan secara umum yaitu diagram konteks, level 0 dan level 1 atau dekomposisi DFD..
1)        Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah DFD ruang lingkup dari sistem yang menunjukkan batas-batas sistem, external entitiy yang berinteraksi dengan sistem dan aliran data utama antara external entity dengan sistem. Context diagram menggambarkan keseluruhan sistem dalam suatu proses tunggal.
Pada diagram konteks diberi notasi angka 0 untuk menunjukkan ini adalah level paling abstrak dari sistem.
2)        DFD Level 0
Setelah diagram konteks terbentuk dengan benar maka langkah selanjutnya adalah merinci diagram tersebut dalam DFD Level 0. DFD Level 0 adalah DFD yang merepresentasikan proses-proses, data flow dan data storage utama di dalam sistem. DFD Level 0 ini akan digunakan sebagai dasar untuk membangun DFD yang level dibawahnya (Level 1, 2, dan seterusnya) atau biasa disebut sebagai dekomposisi DFD.
3)        DFD Level 1
DFD level 1, 2 dan seterusnya diperlukan apabila level sebelumnya dirasa kurang detil. Sebagai contoh apabila DFD level 0 dirasa belum cukup detil menunjukkan arus data yang mengalir, maka dapat dibuat detilnya pada DFD level 1. Bagian yang harus didetilkan biasanya adalah proses. Detil pada level berikutnya, mungkin pada semua proses atau hanya pada proses-proses tertentu saja.
DFD pada level 0 maupun level di bawahnya memiliki kesamaan aturan yang tersaji berikut ini.
a)        Umum
(2)     Input-input ke suatu process akan selalu berbeda dengan utput outputnya
(3)     Obyek obyek (external entity, process, data storage, dan data flow) yang ada pada suatu DFD selalu memiliki nama yang unik
b)        External Entity           
(1)     Nama yang dipakai pada External Entity selalu menggunakan kata benda
(2)     Data tidak boleh mengalir secara langsung dari External Entity yang satu ke External Entity yang lain
c)        Process            
(1)     Nama yang dipakai pada Process selalu menggunakan kata kerja
(2)     Tidak ada Process yang hanya menghasilkan output
(3)     Tidak ada Process yang hanya menerima input
d)       Data Storage   
(1)     Nama yang dipakai pada Data Storage selalu menggunakan kata benda
(2)     Data tidak boleh mengalir secara langsung dari Data Storage yang satu ke Data  storage yang lain
(3)     Data tidak boleh mengalir secara langsung dari External Entity ke Data Storage demikian juga sebaliknya.
e)        Data Flow
(1)     Nama yang dipakai pada Data Flow selalu menggunakan kata benda
(2)     Data Flow di antara dua notasi hanya memiliki satu arah aliran
(3)     Percabangan (fork) menunjukkan adanya data yang persis sama yang mengalir dari suatu tempat ke dua atau lebih tempat yang lain
(4)     Penggabungan (join) menunjukkan adanya data yang persis sama yang mengalir dua atau lebih tempat menuju satu tempat yang lain
(5)     Data Flow menuju Data Storage berarti terjadi update data
(6)     Data Flow dari Data Storage berarti terjadi pembacaan / pengambilan data
f)         Desain
Desain perangkat lunak adalah tugas, tahapan atau arsitektur yang difokuskan pada spesifikasi detil dari solusi berbasis komputer. Desain arsitektur ini terdiri dari desain database, desain proses, desain user interface yang mencakup desain input, output form, dan report, desain hardware. Software dan jaringan
c.         Basis Data
Basisdata atau Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software (perangkat lunak).
Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS). DBMS adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh DBMS adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya.
Menurut Kristanto (1993 : 5)” Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga dapat digunakan untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi”.
Penyusunan satu basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, Redudansi dan Inkonsistensi Data. Penggunaan basis data dan teknik-tekniknya dapat mereduksi adanya redudansi data. Kegunaan penyusunan basis data adalah :
1)        Perulangan Data. Redudansi data dapat berupa data-data berulang berlebihan (tidak perlu). Redudansi menyebabkan terjadinya kesalahan informasi dikarenakan untuk item-item yang berbeda yang mengacu pada data tertentu yang sama. Penyimpanan data yang sama berulang-ulang dibeberapa file dapat mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten).
2)        Pemakaian bersama data (Multiple User). Basis data yang ada tidak jarang digunakan oleh banyak pemakai. Pemakai dapat diwakili oleh rnanusia pengguna basis data tersebut, maupun program-program yang berbeda namun menggunakan basis data yang sama. Bentuk basis data memungkinkan adanya pemakaian data bersama, sehingga hubungan antar satu sistem (program, pemakai) dengan sistem (program, pemakai) lainnya dapat terjadi.
3)        Pembakuan data. Pembakuan data sangat penting, tidak saja bagi komputerisasi sistem yang kompleks, namun juga untuk efektifitas dan efisiensi sumber daya manusia di perusahaan. Data yang jelas format bakunya memungkinkan pemeliharaan sistem-sistem aplikasi yang telah ada dan pengembangannya dapat dilakukan dengan mudah.
4)        Penentuan keamanan. Akses atas basis data dapat saja dibatasi dan dapat ditentukan para pemakai yang boleh menggunakannya, baik untuk manipulasi data, melihat data dan yang lainnya dengan tujuan keamanan.
5)        Pemeliharaan integrasi. Integritas data menjamin data tersebut bernilai besar, konsisten dan saling berkaitan. Hal ini merupakan aspek kritis dalam pengolahan informasi sehingga perlu penanganan khusus.
Sebelum membentuk suatu database, data mempunyai tingkatan mmulai dari karakter-karakter(characters), item data(data item atau field), record, file kemudian database. Menurut Aji Supriyanto(2005:190), tingkatan susunan organisasi data adalah:
1)        Characters
Merupakan bagian data terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf atau karakter khusus yang membentuk item data
2)        Field
Adalah suatu atribut dari record yang menunjukkan item dari data
3)        Record
Merupakan kumpulan dari field yang menggambarkan suatu unit data tertentu atau sekumpulan data item yang berhubungan secara logika dari suatu objek
4)        File
Kumpulan dari record yang menggambarkan suatu kesatuan yang sejenis
5)        Database
Kumpulan dari file yang membentuk satu kesatuan tertentu atau suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa adanya suatu kerangkapan data sehingga mudah untuk digunakan kembali.
d.        ERD / Relasi Tabel
Entity Relation Diagram atau Diagram Hubungan Entitas merupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas.
Pada perancangan koseptual diperlukan suatu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antardata. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk E-R
1)        Model  E-R
Suatu model yang digunakan untuk mengambarkan dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas huruf E sendiri menyatakan entitas dan R menyatakan hubungan dari (kata relasion).
2)        Entitas (Entity)
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entity Set). Sederhananya, entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedangkan himpunan entitas menunjuk pada rumpun (family) dari individu tersebut.
3)        Atribut  (Attributes/Properties)
Setiap emtitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut. Penetapan atribut bagi seluruh entitas umumnya memang didasarkan pada fakta yang ada.
Property atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Contoh :

4.        Perangkat Lunak
a.         Xampp Server
XAMPP adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk pengembangan website berbasis PHP dan MySQL.

                                                                                       





Gambar 2.7 Xampp



b.        MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System – DBMS) yang sangat popular di kalangan programmer,






Gambar 2.7 MySQL
Fungsi MySQL dapat dikatakan sebagai interpreter query, karena setiap kita menggunakan query SQL (perintah SQL) kita harus meletakkannya di dalam fungsi ini. Dengan kata lain, SQL tidak dapat dijadikan tanpa adanya fungsi MySQL. MySQL termasuk jenis relational database management system (RDBMS). Sehingga istilah seperti tabel, baris dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung beberapa tabel, tabel terdiri dari sejumlah baris dan kolom.
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah seperti table, baris dan kolom digunakan pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
Fungsi (function) adalah suatu rutin khusus yang disediakan oleh MySQL untuk melakukan manipulasi suatu data. Fungsi dalam MySQL dibedakan menjadi :
1.    Fungsi sistem
Kelompok fungsi sistem adalah kelompok fungsi yang memberikan informasi tentang pemakaian server database oleh pemakai.
2.    Fungsi agregat
Fungsi agregat adalah fungsi standar di dalam SQL, suatu fungsi yang dilakukan untuk summary, merupakan fungsi statistik standar yang dikenakan pada suatu tabel atau query. Fungsi agregat merupakan fungsi built-in yang hampir pasti ada dalam sistem database relasional.
3.    Fungsi aritmatika
Fungsi aritmatika berhubungan langsung dengan manipulasi aritmatika. MySQL memiliki fasilitas dasar untuk melakukan manipulasi data numerik, seperti perkalian, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian yang disertakan dalam suatu perintah select. Fasilitas tersebut dikenal dengan operator aritmatika.
4.    Fungsi string
Fungsi string dilakukan untuk melakukan manipulasi data teks (string). MySQL menyediakan banyak fungsi built-in untuk melakukan manipulasi teks ini.
5.    Fungsi tanggal
Tanggal dalam MySQL menggunakan tanggal dari sistem Unix, tidak ada masalah sampai dengan tahu 2069. Semua tahun yang dinyatakan dengan dua digit diasumsikan tahun tersebut ada pada range tanggal antara tahun 1970 sampai 2069. Jika dimasukkan tahun 10 maka akan dianggap tahun 2010.
6.    Fungsi logika
Fungsi logika merupakan fungsi yang disediakan oleh MySQL untuk melakukan evaluasi suatu ekspresi. Berdasarkan nilai ekspresi ini akan dihasilkan suatu nilai yang akan ditampilkan pada hasil query yang isinya tidak sama antara baris yang satu dengan yang lainnya.
c.         Notepad++
Notepad++ adalah program aplikasi pengembang yang berguna untuk mengedit teks dan skrip kode pemrograman. Software Notepad++ dibuat dan dikembangkan oleh Tim Notepad++.
Perangkat lunak komputer ini memiliki kelebihan pada peningkatan kemampuan sebuah program text editor, lebih dari sekedar program Notepad bawaan Windows. Notepad++ bisa mengenal tag dan kode dalam berbagai bahasa pemrograman. Fitur pencarian tingkat lanjut dan pengeditan teks yang tersedia juga cukup ampuh, sangat membantu tugas seorang programmer atau developer dalam menyelesaikan skrip kode programnya.
Program Notepad++ banyak diaplikasikan dan digunakan oleh kalangan pengguna komputer di bidang pemrograman aplikasi desktop dan web. Notepad++ merupakan softwa gratis (opensource). Notepad++ dapat dijalankan di sistem operasi Win2K, Windows XP, Vista, dan Windows 7. Untuk menginstall versi terbaru program ini, komputer Windows Anda cukup memiliki kapasitas kosong harddisk minimal 12 MB.







Gambar 2.8 Notepad++
d.        Adoobe Photoshop
Adobe Photoshop adalah Software (Perangkat Lunak) buatan Adobe Systems yang digunakan untuk pengeditan foto/gambar, termasuk pembuatan efek grafis.





Gambar 2.9 Adobe Photoshop
e.         PHP
PHP adalah singkatan dari (PHP Hypertext Processor) yang merupakan bahasa pemrograman server-side yang mampu menghasilkan aplikasi web dinamis. Selain sebagai bahasa pemrograman server-side PHP juga bisa dijadikan sebagai bahasa pemrograman command line dan juga diugunakan untuk membuat aplikasi GUI client-side.
f.          JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman web yang bersifat Client Side Programming Language. Client Side Programming Language adalah tipe bahasa pemrograman yang pemrosesannya dilakukan oleh client. Aplikasi client yang dimaksud merujuk kepada web browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox. Jenis bahasa pemrograman Client Side berbeda dengan bahasa pemrograman Server Side seperti PHP, dimana untuk server side seluruh kode program dijalankan di sisi server.
Untuk menjalankan JavaScript, kita hanya membutuhkan aplikasi text editor, dan web browser. JavaScript memiliki fitur: high-level programming language, client-side, loosely tiped, dan berorientasi objek.
Dalam perkembangannya, JavaScript mengalami permasalahan yang sama seperti kode pemograman web yang bersifat client side seperti CSS, yakni bergantung kepada implementasi web browser.
Kode JavaScript yang kita buat, bisa saja tidak bekerja di Internet Explorer, karena web browser tersebut tidak mendukungnya. Sehingga programmer harus bekerja extra untuk membuat kode program agar bisa “mengakali” dukungan dari web browser. Karena hal tersebut, JavaScript pada awalnya termasuk bahasa pemograman yang rumit, karena harus membuat beberapa kode program untuk berbagai web browser. Namun, beberapa tahun belakangan ini, JavaScript kembali bersinar berkat kemudahan yang ditawari oleh komunitas programmer yang membuat library JavaScript seperti jQuery. Library ini memudahkan kita membuat program JavaScript untuk semua web browser, dan membuat fitur-fitur canggih yang sebelumnya membutuhkan ribuan baris kode program menjadi sederhana.